
Istilah blusukan ini mengingatkan masa kecil kami
dikampung... Istilah ini biasanya/lazimnya disematkan kepada anak-anak kecil
yang suka bermain kelewat batas dan tanpa tujuan yang jelas istilah gaulnya “kelayaban”...
Ketika orang tua sedang kesal kepada anaknya yang senang
kelayaban, biasanya mereka bertanya “Bar/arep blusukan menyang ngendi koe
(habis/mau
klayaban dari/ke mana)?”. Secara arti pertanyaan tersebut bermaksud menanyakan
suatu arah atau tujuan tetapi konotasinya negatif. Pertanyaan dengan makna
sejenis adalah “Arep/bar menyang ngendi (habis/mau pergi dari/ke mana)?”.
Kedua pertanyaan tersebut memiliki arti yang sama tetapi beda konotasinya,
kalimat kedua memiliki konotasi positif sedang yang pertama negatif...
Istilah “blusukan merupakan sanepan atau padanan kata
keblusuk” yang memiliki arti tersesat atau salah arah/jalan. Makanya
orang tua biasanya menasehati/berpesan kepada anaknya jangan blusukan ya le/nduk...
Maklum ketika kecil biasanya kami mainya dikali-kali
yang sepi dan jauh dari kampung entah sekedar mandi (Lumban) atau cari ikan...
Terkadang kami juga main kekebon/alas yang jauh untuk cari buah-buahan, cari
rumput atau permainan-permainan ala anak kampung misalnya prosotan
dilereng-lerang bukit yang terjal bak pendaki gunung atau pencinta alam bisa
juga main petak umpet (dor-doran) dan perang-perangan...
Jadi maksud larangan blusukan adalah agar tidak pergi
kesembarang tempat takut kita keblusuk (tersesat) atau kesasar dan tidak bisa
pulang. Secara umum istilah blusukan ini dapat diartikan “pergi tanpa tujuan
yang jelas atau asal-asalan” yang penting senang tanpa pertimbangan plus dan
minus-nya yang tentunya sangat berbahaya serta mengkhawatirkan...
0 komentar