Kamis, 14 Mei 2015

Hidup Sehat Dari Sudut Pandang Kimia




Tubuh manusia merupakan sebuah reaktor kimia yang dilengkapi dengan sistem PLC (Programmable Logic Controller) yang sangat menakjubkan. Salah satu fungsi yang sangat penting tersebut adalah kemampuanya didalam mengendalikan atau mengontrol tingkat keasaman tubuh secara otomatis didalam rentan (limit) yang sangat kecil. Sel-sel tubuh hanya akan berfungsi secara normal didalam rentan pH yang relatif sempit. pH tubuh dikontrol secara teratur oleh penyesuain proses-proses fisiologis secara konstan, seperti fungsi ginjal dan paru-paru.
Makanan atau pola makan yang kita konsumsi juga dapat mempengaruhi peningkatan atau penurunan pH tubuh, sejumlah makanan dapat bersifat lebih alkali(basa) atau lebih asam dibandingkan makan-makanan yang lain. pH tubuh yang asam merupakan magnet yang kuat terhadap sakit, penyakit, kangker dan penuaan. Konsumsi makanan sumber alkali dapat menggeser pH tubuh, mempertahankan kesehatan dan fungsi tubuh lebih baik, mencegah kangker dan sejumlah penyakit yang lain.
pH, atau “potential hydrogen” merupakan pengukuran tingkat keasaman atau alkalinitas (basa) suatu larutan. Ketika larutan bersifat alkali, berarti larutan ini mampu menetralkan asam serta sebaliknya. Alkalinitas atau keasaman ditunjukkan oleh nilai pH dengan skala 0 hingga 14. pH 7 merupakan pH netral, tidak asam atau basa. Substrak dengan pH diatas 7 hingga 14 disebut basa atau alkali, dimana alkalinitas berbanding lurus dengan peningkatan nilai pH. Secara substansial, makanan terbuat dari air sehingga pH-nya dapat diukur. Karena tubuh kita sebagian besar adalah cairan, pH tubuh juga memiliki tingkatan pH yang biasanya diukur melalui darah.
Darah kita memiliki rentan nilai pH yang sangat kecil antara 7,35 hingga 7,45. Jika pH darah kita menyimpang dari nilai tersebut maka kita akan jatuh sakit atau muncul gejala sakit. Lebih parah lagi, jika pH darah kita turun hingga dibawah 6,8 atau diatas 7,8 fungsi sel-sel kita akan terhenti dan mengakibatkan kematian.
pH asam dapat diakibatkan oleh stress, toksin (racun), reaksi imun, atau proses-proses yang menghilangkan (mengganggu) oksigen atau nutrisi didalam sel. Ketika mengkonsumsi makan-makanan yang asam maka pH tubuh akan turun, selanjutnya tubuh akan berusaha menetralisir-nya dengan mineral-mineral alkali yang tersimpan. Ketika konsumsi makanan kita tidak mencukupi kebutuhan mineral tersebut, terjadilah penumpukan asam didalam sel yang mengakibatkan kekurangan oksigen.
Kondisi tersebut mengakibatkan penurunan kemampuan tubuh untuk menyerap mineral atau nutrisi lain, penurunan produksi energi didalam sel, penurunan kemampuan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, penurunan detoksifikasi terhadap logam-logam berat, memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tumor dan mengakibatkan mudah lelah atau sakit.
Salah satu cara termudah untuk mengontrol pH tubuh adalah dengan mengontrol pola makan dan gaya hidup. Untuk menjaga kesehatan, makanan yang kita konsumsi harus mengandung 60% bahan makanan sumber alkali dan 40% makanan sumber asam. Sedangkan untuk pemulihan kesehatan , makanan yang kita konsumsi 80% sumber alkali dan 20% asam. Sumber alkali tersebut dapat kita peroleh dari sayur-sayuran hijau, buah segar, rempah-repah dan probiotik. Sedangkan asam bersumber dari daging, keju dan biji-bijian.  

1 komentar: